21 juni 2019, stop sampai di situ ya kami tahu itu hari apa tapi ini bukan tentang "hari itu", meski tak dapat dipungkiri hari itu sangat sakral bagi kebanyakan skateboarders, tak hanya di Indonesia karena hal ini berlaku global. Pada tanggal yang sama beberapa kawan dekat yang saya kenal baik dari awal karir skateboarding mereka tengah mengupayakan perhelatan tematik yang telah mereka buat serta jalani dari tahun 2015 lalu. Sebuah acara sederhana tanpa flyer dan poster dengan sederet logo sponsor, bahkan pengumuman acara pun tidak dilakukan beberapa hari atau minggu sebelum berlangsung, namun hanya berselang beberapa jam sebelum kegiatan dimulai.
Bringbackseries bersama beberapa skateboarder dalam circlenya adalah yang mencetuskan ide tersebut. Kebiasaan mereka kala itu yang selalu skating pada malam menjelang dini hari telah membentuk "culture" tersendiri bagi sekelompok kecil skateboarder di rentang era saat itu dan Jakarta belum se-skateable saat ini. Bukan tanpa alasan skating pada malam hari mereka lakukan. Beberapa di antara mereka sepertinya memang bermasalah dengan bangun pagi dan beberapa di antaranya juga memang memiliki kesibukan pada siang harinya, entah sibuk menganggur atau memang benar-benar ada kegiatan, sehingga malam hari menjadi solusi bagi mereka untuk tetap skating dan membuat skate video.
Dengan tujuan untuk bersenang-senang dan kumpul bersama di satu moment khusus. tercetuslah untuk membuat movement tematik dengan harapan dapat meneruskan budaya yang telah mereka bangun. Pemilihan tanggal yang berbarengan dengan tanggal "sakral" tersebut juga bukan tanpa sebab, dikarenakan pada tanggal tersebut aktivitas skateboarding akan lebih "tinggi" dari biasanya. Pada akhirnya moment tersebut digunakan oleh kelompok kecil ini sebagai kesempatan untuk berkumpul bersama dengan kawan-kawan skateboarder, namun dalam jumlah yang lebih besar. Maka tak jarang kegiatan yang mereka lakukan sering kali disebut atau dikira oleh sebagian orang adalah bagian dari perayaan hari sakral tersebut.
Mazini Hafiz & Kiki Bani Mei 2015 |
Dengan tujuan untuk bersenang-senang dan kumpul bersama di satu moment khusus. tercetuslah untuk membuat movement tematik dengan harapan dapat meneruskan budaya yang telah mereka bangun. Pemilihan tanggal yang berbarengan dengan tanggal "sakral" tersebut juga bukan tanpa sebab, dikarenakan pada tanggal tersebut aktivitas skateboarding akan lebih "tinggi" dari biasanya. Pada akhirnya moment tersebut digunakan oleh kelompok kecil ini sebagai kesempatan untuk berkumpul bersama dengan kawan-kawan skateboarder, namun dalam jumlah yang lebih besar. Maka tak jarang kegiatan yang mereka lakukan sering kali disebut atau dikira oleh sebagian orang adalah bagian dari perayaan hari sakral tersebut.
See that? why looks like a... - Photo: Mazini Hafiz |
Tidak hanya sekedar menghabiskan waktu untuk skating selama bertahun-tahun, sebagian individu-individu dalam kelompok kecil ini pun terus berkembang dan membentuk "pathway"-nya dalam industri di skena skateboarding. Acara tematik ini pun digunakan sebagai sarana pengenalan terhadap pathway mereka dengan cara yang mungkin bisa dibilang agak berbeda dengan event skateboard pada umumnya. Sebut saja Pacific State yang belum lama ini memanjakan mata dan pikiran para skateboarders melalui video terbaru mereka NEW CLEAR VISION, yang pada tahun ini bersama dengan Bringbackseries melakukan kolaborasi baik dalam movement maupun merch. Mungkin tak banyak yang tahu bahwa keduanya, baik Pacific maupun BB telah bersama jauh sebelum mereka membentuk entitas tersebut.
Kegiatan malam 21 Juni 2019 lalu di area pedestrian FX Jakarta merupakan bentuk movement kolektif yang digarap oleh keduanya. Bukan kompetisi atau sejenisnya, rundown acarapun mereka tidak punya, bahkan mungkin kurang layak disebut event (peace). Kegiatan malam itu benar-benar hanya untuk bersenang-senang dan bermain bersama, bahkan dengan obstacle seadanya wallie box serta jumper kayu milik komunitas skate Blok S dapat mereka maksimalkan menjadi games yang benar-benar fun dan mampu dinikmati oleh semua yang hadir pada kegiatan tersebut. Kami bisa menyebut jumlah crowd yang datang selalu bertambah dari tahun-ketahun, meskipun hal ini bukan menjadI KPI (Key Performance Indicator) dari Pacific maupun BB, namun cukup membawa kesenangan tersendiri ketika movement yang dijalani dapat diterima oleh banyak orang.
Small obstacle Big fun - Photo: Mazini Hafiz |
Tidak ada hadiah fancy dalam kegiatan tersebut. Jika pada tahun-tahun sebelumnya hadiah dalam bentuk "Cash Money", kali ini mereka replace dengan kartu E-money seri khusus yang juga menjadi salah satu simbol bentuk kerjasama antara keduanya. Alasannya, cash money dianggap out date oleh Pacific dan BB, serta sepertinya E-money lebih dibutuhkan saat ini melihat hampir semua transaksi keuangan dapat dilakukan secara digital atau Cashles.
Just a game - Photo: Mazini Hafiz & Robby K |
Acara berlangsung hangat, semua dapat menikmati bahkan untuk mereka yang sekedar datang duduk menyaksikan masih bisa menikmati malam dengan adanya starling (Starbuck Keliling) atau sekadar menikmati kuliner tahu bulat di pedestrian ibu kota, ditemani efek lampu warna warni dari videotron FX. Tak ada kendala berarti selama berlangsungnya acara, hanya sedikit insiden soal kesalahan parkir kendaraan bermotor yang sempat bersinggungan dengan pihak kemanan dari GBK, but it's not a big deal (thanks to Onay).
Accoridng to ability - Photo: Mazini Hafiz |
Overall acara tersebut mampu memberikan kesenangan tersendiri bagi mereka yang sempat hadir di sana. Bertemu kembali dengan mereka yang satu "Energi" atau bahkan berjumpa kembali dengan mereka yang pernah skating bersama beberapa tahun lalu dan melihat perkembangan "new blood" dengan extra ordinary skill yang mereka aplikasikan pada obstacle seadanya merupakan suatu pemandangan yang cukup rare dan sayang untuk dilewatkan. Tapi yang terpenting dari ini semua adalah tentang bagaimana skateboarding membawa kesenangan bagi tiap individu dengan apa yang ada, bukan memaksakan yang belum ada. Dengan kata lain ini adalah tentang menjalani skateboarding sesuai kemampuan.
Photo: Mazini Hafizhudin
Photo: Robby Kurniansyah
3D Video : Dimas Ramadhan Rabbani Amidjojo
Post a Comment