Beberapa waktu lalu, WNDR menyempatkan berkunjung ke daerah yang dijuluki "kota udang", untuk menghadiri event kompetisi skateboard di skatepark baru mereka yang berlokasi di kawasan GOR Bima di pusat kota Cirebon pada hari Minggu, tanggal 18 Maret 2018 kemarin. Berangkat bersama 5 orang crew, kami sampai di sana sehari sebelum event di mulai. Kebetulan salah seorang crew kami memiliki sanak saudara tak jauh dari pusat kota Cirebon, sehingga kami pun memutuskan untuk singgah di rumah kerabatnya selama berada di sana.
Hari pertama di Cirebon, sore harinya kami langsung menuju venue acara di kawasan GOR Bima, kami janjian dengan beberapa lokal skateboarder yang sudah kami kenal dekat sebelumnya, seperti Ical (Endonesie) dan Sandy (dua orang yang kalian harus kenal jika ingin skateboard trip ke kota ini). Bermodalkan Whatsapp dan Maps akhirnya kami sampai di skatepark. Saling menyapa, ngobrol bareng, dan bertukar kabar adalah satu hal yang wajib karena esensi dari skateboard trip ke suatu daerah baru adalah untuk mempererat kebersamaan dan lebih mengenal satu sama lain.
Setelah nya kami mencoba obstacle di skatepark baru mereka. Skatepark yang dibangun oleh program CSR salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia ini lumayan skateable (karena tidak sedikit yang "begitulah"). Skatepark Cirebon mirip dengan skatepark di Sempur Bogor, hanya saja secara ukuran skatepark di sini lebih kecil. Tidak lama setelah crew mencoba skatepark, rombongan kawan-kawan dari Bandung tiba. Rizqi Gea, Firman Endo dan Ahmad Fathin adalah salah satu dari rombongan.
Setelah nya kami mencoba obstacle di skatepark baru mereka. Skatepark yang dibangun oleh program CSR salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia ini lumayan skateable (karena tidak sedikit yang "begitulah"). Skatepark Cirebon mirip dengan skatepark di Sempur Bogor, hanya saja secara ukuran skatepark di sini lebih kecil. Tidak lama setelah crew mencoba skatepark, rombongan kawan-kawan dari Bandung tiba. Rizqi Gea, Firman Endo dan Ahmad Fathin adalah salah satu dari rombongan.
Sandy & Ical |
Setelah skate session di venue ini dirasa cukup, kami pun beristirahat sejenak. Sharing tentang perkembangan terbaru dan dinamika skateboard di kota ini menjadi topik pilihan utama sambil menikmati suguhan "street food" yang tersedia di sekitaran GOR.
Tapi kurang lengkap rasanya jika tidak merasakan kuliner khas di kota Cirebon. Kami mendapati Nasi Jamblang di urutan teratas kuliner yang wajib di coba. Karena yang seru dari skate trip keluar kota, salah satunya adalah menikmati perbedaan budayanya, kuliner, serta atmosfir alamnya.
Hari mulai gelap dan kami lanjutkan untuk berburu nasi jamblang di sekitaran Jl. Tentara Pelajar. Di kawasan tersebut kami mendapati kedai warung makan nasi jamblang ibu Suyem di tenda pinggir jalan, tepat di depan Grage Mall.
Beberapa crew yang belum pernah mencoba kuliner nasi jamblang cukup amaze dengan hidangan kuliner ini yang menggunakan daun jati sebagai alas atau bungkus nasi dan kamu bebas memilih jenis lauknya, karena dihidangkan secara prasmanan. Setelah makan, kami menghabiskan malam di salah satu Coffe Shop yang letaknya tidak jauh dari kedai nasi jamblang, tapi ternyata barista-nya juga seorang skateboarder, hahaha dunia sempit. Malam semakin larut, kemudian kami pun beranjak untuk kembali ke rumah tinggal sementara kami.
Esok paginya adalah hari kompetisi dimulai. Kami bersiap untuk menuju venue yang berjarak sekitar 45 menit dari persinggahan kami. Sempat ada kejadian lucu saat kendaraan kami melewati jalan sepi yang bergelombang hingga membuat mobil terguncang cukup keras, serasa naik wahana arung jeram tapi di darat, hahaha... Bahkan salah satu crew kami sampai mengalami luka di pelipis mata akibat terbentur atap kendaraan.
Sampai di venue, kompetisi untuk kelas beginner sudah dimulai. Skateboarder dari luar kota Cirebon, seperti Jakarta, Bandung, Depok, Tasik, Tanggerang, Bekasi, hingga Cianjur hadir untuk mengikuti kompetisi ini.
Kami banyak menjumpai kawan skateboarder yang sudah lama tidak bersua, seperti Yoga Kusuma Wijaya. Wah pokoknya tidak habis kata jika ngobrol bersama skateboarder satu ini, haha..
Warming up session untuk kelas Open pun di buka. Namun sayang crew kami Rico Ti mengalami cidera ringan pada lututnya karena terbentur coping quarter saat mencoba blunt to fakie, tetapi Renaldi (Uban) tetap melanjutkan kompetisi dan berlangsung sangat seru.
Disela-sela menyaksikan pertandingan kami ngobrol bareng Yoga, kami teringat dirinya sempat memposting foto liburan di sebuah telaga saat di Cirebon. Kami bertanya apakah ada kemungkinan untuk kita pergi kesana, karena sangat disayangkan jika sudah berada di kota lain dan tidak menjelajah lokasi-lokasi unik di wilayah tersebut. Tanpa banyak pikir karena hari belum terlalu sore Yoga dan kami memutuskan untuk berangkat menuju lokasi tersebut bersama beberapa kawan dari Cirebon dan Bekasi. 3 mobil minibus berangkat menuju Telaga Nilem yang berjarak sekitar 1,5 jam dari Gor Bima yang melewati jalan pedesaan dan hutan sempit berbukit yang cukup tricky untuk dilalui.
Telaga Nilem merupakan sebuah telaga yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan. Sumber air telaga ini langsung dari mata air pegunungan, sehingga membuat air telaga nilem begitu jernih, bahkan kami bisa melihat dasar telaga ini yang berisi kerikil, bebatuan, lumut dan ganggang dari kejauhan. Telaga ini dikelilingi oleh pepohonan yang membuat suasana di tempat ini menjadi teduh.
Canda tawa serta keseruan hadir seketika saat satu per satu crew yang ikut menceburkan diri berenang ke telaga. Tidak terasa hari mulai gelap, namun area telaga yang minim penerangan, membuat kami harus segera beranjak dari tempat eksotis ini dan kembali menuju kota Cirebon.
Karena hari itu merupakan hari terakhir kami di Cirebon, kami pun langsung berpamitan dengan kawan-kawan untuk terus melanjutkan perjalanan menuju Depok. Sekitar pukul 7 malam setelah melewati pusat kota, kendaraan kami berpisah jalur ke jalan Tol luar kota menuju Jakarta.
Trip ini lumayan menjadi trip yang fun dan menyenangkan. Selain banyak bertemu kawan juga memberi pengalaman baru bagi kami menikmati suasana berbeda di kota ini. Harapan kami semoga lebih banyak lagi komunitas-komunitas skateboard seperti ini di Indonesia, sehingga industrinya bisa tetap terus berjalan, berkembang dan mampu menopang pertumbuhan skateboard scene itu sendiri. Sampai bertemu di City Connection berikutnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada Cirebon Skateboarders dan Yoga Kusuma Wijaya (untuk trip singkatnya)
Photo : Hari Triyadi / Wisnu Blk / Cirebon Skateboarder / google
Video : Wildan Kharisma
Salam
WNDR City Connection
Tapi kurang lengkap rasanya jika tidak merasakan kuliner khas di kota Cirebon. Kami mendapati Nasi Jamblang di urutan teratas kuliner yang wajib di coba. Karena yang seru dari skate trip keluar kota, salah satunya adalah menikmati perbedaan budayanya, kuliner, serta atmosfir alamnya.
Hari mulai gelap dan kami lanjutkan untuk berburu nasi jamblang di sekitaran Jl. Tentara Pelajar. Di kawasan tersebut kami mendapati kedai warung makan nasi jamblang ibu Suyem di tenda pinggir jalan, tepat di depan Grage Mall.
Suguhan lauk nasi jamblang |
Beberapa crew yang belum pernah mencoba kuliner nasi jamblang cukup amaze dengan hidangan kuliner ini yang menggunakan daun jati sebagai alas atau bungkus nasi dan kamu bebas memilih jenis lauknya, karena dihidangkan secara prasmanan. Setelah makan, kami menghabiskan malam di salah satu Coffe Shop yang letaknya tidak jauh dari kedai nasi jamblang, tapi ternyata barista-nya juga seorang skateboarder, hahaha dunia sempit. Malam semakin larut, kemudian kami pun beranjak untuk kembali ke rumah tinggal sementara kami.
Esok paginya adalah hari kompetisi dimulai. Kami bersiap untuk menuju venue yang berjarak sekitar 45 menit dari persinggahan kami. Sempat ada kejadian lucu saat kendaraan kami melewati jalan sepi yang bergelombang hingga membuat mobil terguncang cukup keras, serasa naik wahana arung jeram tapi di darat, hahaha... Bahkan salah satu crew kami sampai mengalami luka di pelipis mata akibat terbentur atap kendaraan.
Sampai di venue, kompetisi untuk kelas beginner sudah dimulai. Skateboarder dari luar kota Cirebon, seperti Jakarta, Bandung, Depok, Tasik, Tanggerang, Bekasi, hingga Cianjur hadir untuk mengikuti kompetisi ini.
Kami banyak menjumpai kawan skateboarder yang sudah lama tidak bersua, seperti Yoga Kusuma Wijaya. Wah pokoknya tidak habis kata jika ngobrol bersama skateboarder satu ini, haha..
Warming up session untuk kelas Open pun di buka. Namun sayang crew kami Rico Ti mengalami cidera ringan pada lututnya karena terbentur coping quarter saat mencoba blunt to fakie, tetapi Renaldi (Uban) tetap melanjutkan kompetisi dan berlangsung sangat seru.
Yuda - Backside Tailslide |
Disela-sela menyaksikan pertandingan kami ngobrol bareng Yoga, kami teringat dirinya sempat memposting foto liburan di sebuah telaga saat di Cirebon. Kami bertanya apakah ada kemungkinan untuk kita pergi kesana, karena sangat disayangkan jika sudah berada di kota lain dan tidak menjelajah lokasi-lokasi unik di wilayah tersebut. Tanpa banyak pikir karena hari belum terlalu sore Yoga dan kami memutuskan untuk berangkat menuju lokasi tersebut bersama beberapa kawan dari Cirebon dan Bekasi. 3 mobil minibus berangkat menuju Telaga Nilem yang berjarak sekitar 1,5 jam dari Gor Bima yang melewati jalan pedesaan dan hutan sempit berbukit yang cukup tricky untuk dilalui.
Telaga Nilem merupakan sebuah telaga yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan. Sumber air telaga ini langsung dari mata air pegunungan, sehingga membuat air telaga nilem begitu jernih, bahkan kami bisa melihat dasar telaga ini yang berisi kerikil, bebatuan, lumut dan ganggang dari kejauhan. Telaga ini dikelilingi oleh pepohonan yang membuat suasana di tempat ini menjadi teduh.
Canda tawa serta keseruan hadir seketika saat satu per satu crew yang ikut menceburkan diri berenang ke telaga. Tidak terasa hari mulai gelap, namun area telaga yang minim penerangan, membuat kami harus segera beranjak dari tempat eksotis ini dan kembali menuju kota Cirebon.
Karena hari itu merupakan hari terakhir kami di Cirebon, kami pun langsung berpamitan dengan kawan-kawan untuk terus melanjutkan perjalanan menuju Depok. Sekitar pukul 7 malam setelah melewati pusat kota, kendaraan kami berpisah jalur ke jalan Tol luar kota menuju Jakarta.
Trip ini lumayan menjadi trip yang fun dan menyenangkan. Selain banyak bertemu kawan juga memberi pengalaman baru bagi kami menikmati suasana berbeda di kota ini. Harapan kami semoga lebih banyak lagi komunitas-komunitas skateboard seperti ini di Indonesia, sehingga industrinya bisa tetap terus berjalan, berkembang dan mampu menopang pertumbuhan skateboard scene itu sendiri. Sampai bertemu di City Connection berikutnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada Cirebon Skateboarders dan Yoga Kusuma Wijaya (untuk trip singkatnya)
Photo : Hari Triyadi / Wisnu Blk / Cirebon Skateboarder / google
Video : Wildan Kharisma
Salam
WNDR City Connection
Post a Comment